Kita tentu tidak asing dengan Umar bin Khatab salah satu dari empat khalifah ternama masa sepeninggal Rasulullah SAW. Umar pun terkenal dengan ketegesan dan kelembutan hatinya. Bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya ada nabi sesudahku maka ia adalah Umar bin Khatab”. (H.R Tirmidzi dan Ahmad)
Khalifah Umar ibnul Khathab r.a. sangat terkenal dengan sifat tawadhu dan zuhud ( tidak rakus terhadap materi ). Telah banyak kisah yang menceritakan tentang sifat tawadhunya. Berikut akan salah satu di antara kisah tersebut.
Pada suatu hari, Umar ibnul Khathab melakukan perjalanan ke negeri syam ditemani seorang budaknya. Ia naik unta bergantian dengan budaknya, sedangkan ketika itu ia tengah memegang jabatan Amirul Mu'minin.
Jika sampai giliran Umar r.a. yang menaiki unta, maka budaknya berjalan kaki beberapa waktu sambil memegang tali kendali. Setelah itu, mereka ganti posisi, Umar r.a. turun dan berjalan kaki beberapa waktu sambil memegang tali kendali, sedangkan budaknya naik ke atas unta. begitu seterusnya mereka bergantian sampai mereka telah hampir sampai di negeri syam.
ketika itu, yang mendapat giliran untuk menaiki unta adalah si budak, dan ketika Umar r.a. sedang berjalan kaki ia melihat sebuah kolam air. Kemudian ia turun ke kolam air tersebut sambil memegangi tali kendali dan menyelipkan sandal di ketiak kirinya.
saat sedang melakukan hal itu, Abu Ubaidah ibnul Jarrah (Amir negeri Syam) menghampirinya, kemudian Abu Ubaidah berkata kepadanya " Wahai Amirul Mu'minin, para pembesar negeri syam akan keluar menemuimu. Alangkah tidak layaknya jika mereka menemuimu dalam kondisi seperti ini."
Umar pun menjawab " Allah telah memuliakan kita dengan Islam, Allah adalah Mahalembut dan Dia menyukai kelembutan dalam segala sesuatu. lalu kenapa aku tidak bisa bersikap lebut kepada budakku? Wahai saudaraku, apakah kamu telah lupa apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Yang merupakan teladan dan panutan bagi kita semua, ketika beliau memperbaiki sendiri sepatunya, dan menjahit sendiri bajunya?"
Khalifah Umar ibnul Khathab r.a. sangat terkenal dengan sifat tawadhu dan zuhud ( tidak rakus terhadap materi ). Telah banyak kisah yang menceritakan tentang sifat tawadhunya. Berikut akan salah satu di antara kisah tersebut.
Pada suatu hari, Umar ibnul Khathab melakukan perjalanan ke negeri syam ditemani seorang budaknya. Ia naik unta bergantian dengan budaknya, sedangkan ketika itu ia tengah memegang jabatan Amirul Mu'minin.
Jika sampai giliran Umar r.a. yang menaiki unta, maka budaknya berjalan kaki beberapa waktu sambil memegang tali kendali. Setelah itu, mereka ganti posisi, Umar r.a. turun dan berjalan kaki beberapa waktu sambil memegang tali kendali, sedangkan budaknya naik ke atas unta. begitu seterusnya mereka bergantian sampai mereka telah hampir sampai di negeri syam.
ketika itu, yang mendapat giliran untuk menaiki unta adalah si budak, dan ketika Umar r.a. sedang berjalan kaki ia melihat sebuah kolam air. Kemudian ia turun ke kolam air tersebut sambil memegangi tali kendali dan menyelipkan sandal di ketiak kirinya.
saat sedang melakukan hal itu, Abu Ubaidah ibnul Jarrah (Amir negeri Syam) menghampirinya, kemudian Abu Ubaidah berkata kepadanya " Wahai Amirul Mu'minin, para pembesar negeri syam akan keluar menemuimu. Alangkah tidak layaknya jika mereka menemuimu dalam kondisi seperti ini."
Umar pun menjawab " Allah telah memuliakan kita dengan Islam, Allah adalah Mahalembut dan Dia menyukai kelembutan dalam segala sesuatu. lalu kenapa aku tidak bisa bersikap lebut kepada budakku? Wahai saudaraku, apakah kamu telah lupa apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Yang merupakan teladan dan panutan bagi kita semua, ketika beliau memperbaiki sendiri sepatunya, dan menjahit sendiri bajunya?"
0 komentar on Keutamaan Sifat Tawadhu :
Post a Comment and Don't Spam!